Saturday, 25 May 2019
CONTOH CERITA FABEL BENDE WASIAT - Bahasa Indonesia kelas VII
Fabel merupakan cerita binatang yang mempunyai sifat dan watak menyerupai manusia. Cerita fabel merupakan cerita khayalan. Cerita fabel memberikan pesan moral kepada pembaca.
Berikut contoh fabel tentang Bende Wasiat.
Bende Wasiat
Harimau sedang asyik bercermin di sungai sambil membasuh mukanya. "Hmm, gagah juga aku ini, tubuhku kuat berotot dan warna lorengku sangat indah," kata harimau dalam hati. Kesombongan harimau membuatnya suka memerintah dan suka semena-mena pada binatang lain yang lebih kecil dan lemah. Si Kancil akhirnya tidak tahan lagi. "Benar-benar keterlaluan si harimau!" Kata kancil menahan marah. "Dia mesti diberi pelajaran! Biar kapok!" Sambil berpikir, di tengah jalan kancil bertemu dengan kelinci. Mereka berbincang-bincang tentang tingkah laku harimau dan mencoba mencari ide bagaimana cara membuat si harimau kapok.
Setelah lama terdiam, "Hmm, aku ada ide, " kata kancil tiba-tiba. "Tapi kau harus menolongku," lanjut si Kancil. "Begini, kau bilang pada harinau kalau aku telah menghajarmu karena telah menggangguku, dan katakan juga pada si harimau bahwa aku akan menghajar siapa saja yang berani menggangguku, termasuk harimau, karena aku sedang menjalankan tugas penting," kata kancil kepada kelinci. "Tugas penting apa, Cil?" tanya kelinci heran. "Sudah, bilang saja begitu, kalau harimau nanti mencariku, antarkan ia ke bawah pohon besar di ujung jalan itu. Aku akan menunggu harimau di sana." Tapi aku takut Cil, benar, nih, rencanamu akan berhasil?" kata kelinci. "Percayalah padaku, kalau gagal jangan sebut aku si kancil yang cerdik". "Ya, ya. Aku percaya, tapi kamu jangan sombong, nanti kamu jadi lebih sombong dari si harimau.
Si kelinci pun berjalan menemui harimau yang sedang bermalas-malasan. Si kelinci agak gugup menceritakan yang terjadi padanya. Setelah mendengar cerita kelinci, harimau menjadi geram mendengarnya. "Apa? Kancil mau menghajarku? Grr, berani sekali dia!!" Kata harimau. Seperti diharapkan, harimau minta diantar ke tempat kancil berada. "Itu dia si Kancil!" kata Kelinci sambil menunjuk ke arah sebatang pohon besar di ujung jalan. "Kita hampir sampai, harimau. Aku takut, nanti jangan bilang si kancil kalau aku yang cerita padamu, nanti aku dihajar lagi," kata kelinci. Si kelinci langsung berlari masuk dalam semak-semak.
"Hai kancil!!! Kudengar kau mau menghajarku, ya?" Tanya harimau sambil marah. "Jangan bicara bicara keras-keras, aku mendapat tugas penting". Tugas penting apa?" Lalu kancil menunjuk benda besar penting". "Tugas penting apa? " lalu kancil menunjuk benda besar berbentuk bulat, yang tergantung pada dahan pohon diatasnya. "Aku harus menjaga benda wasiat itu."Bende wasiat apa, sih, itu?" Tanya harimau heran. "Bende adalah semacam gong yang berukuran kecil, tapi bende ini bukan sembarang bende, kalau dipukul suaranya merdu sekali, tidak bisa terlukiskan dengan kata-kata". Harimau jadi penasaran. "Aku boleh tidak memukulnya?" Siapa tahu kepalaku yang lagi pusing ini akan hilang setelah mendengar suara merdu dari bende itu." "Jangan, jangan," kata kancil. Jarimau terus membujuk si Kancil. Setelah agak lama berdebat, "Baiklah, tapi aku pergi dulu, jangan salahkan aku kalau terjadi apa-apa ya?" Kata kancil.
Setelah kancil pergi, harimau segera memanjat pohon dan memukul bende itu. Tapi apa yang terjadi ...... Ternyata bende itu adalah sarang lebah! Nguuuuung... Nguuuuuuung. . . Nguuuung sekelompok lebah yang marah keluar dari sarangnya karena merasa diganggu. Lebah-lebah itu mengejar dan menyengat si harimau. "Tolong! Tolong!" teriak harimau kesakitan sambil berlari. Ia terus berlari menuju ke sebuah sungai. Byuur! Harimau langsung melompat ke dalam sungai. Ia akhirnya selamat dari serangan lebah. "Grr, awas kau Kancil!" teriak Harimau menahan marah. "Aku dibohongi lagi. Tapi pusingku kok menjadi hilang ya?" Walaupun tidak mendengar suara merdu bende wasiat, harimau tidak terlalu kecewa, sebab kepalanya tidak pusing lagi.
"Hahaha! Lihatlah harimau yang gagah itu lari terbirit-birit disengat lebah," kata kancil. "Binatang kecil dan lemah tidak selamanya kalah bukan ?" "Aku harap harimau bisa mengambil manfaat dari kejadian ini," kata kelinci penuh harap.
Demikian contoh fabel di atas, semoga bermanfaat
Contoh cerita fantasi - Bagaimana Tuhan Menghukum Anak Nakal Materi Bahasa Indonesia SMP Kelas VII
Kali ini admin akan memberikan contoh cerita fantasi. Cerita fantasi dalam bahasa Indonesia adalah cerita fiksi dengan genre fantasi. Penulis cerita fantasi umumnya menciptakan dunia imajinasi dalam ceritanya. Tokoh atau latar pada cerita fantasi adalah tokoh atau latar yang tidak ada di dunia nyata atau merupakan hasil dari modifikasi dunia nyata. Hal-hal yang tidak mungkin pun menjadi hal yang biasa dalam cerita fantasi. Karena itu, tema-tema cerita fantasi biasanya tema-tema yang bersifat magis, supernatural, atau bahkan futuristik.
Berikut contoh cerita fantasi.
Bagaimana Tuhan Menghukum Anak Nakal
Nasrudin sangatlah sabar dan bisa bersahabat, baik dengan anak-anak maupun dengan orang dewasa. Salah satu dari anak-anak itu sangatlah nakal. Ia tidak menghormati orang dewasa dan sering mengusik anak-anak lain.
Suatu hari anak yang sangat nakal itu pergi ke kedai kopi tempat Nasrudin dan temannya biasa berkumpul dan bercakap-cakap. Ia datang menghampiri Nasrudin dan meminta uang. Nasrudin memberinya sedikit uang. Ia tidak berterima kasih bahkan memukul kepala Nasrudin sehingga sorban Nasrudin jatuh ke lantai. Lalu anak itu pergi. Nasrudin tidak marah dengannya. Ia tidak berkata apa-apa lalu mengambil sorbannya dan memakainya kembali.
"Betapa nakalnya anak itu!" bisik seorang temannya. Hari selanjutnya anak itu datang lagi ke Nasrudin. Tapi Nasrudin tidak punya uang. Anak itu marah dan memukul kepala Nasrudin lagi hingga sorbannya mengelinding ke lantai. Anak itu lari. Nasrudin dengan kalem mengambil sorbannya dan memakainya kembali. Besoknya anak itu datang lagi ke kedai kopi dan melakukan hal yang sama seperti hari sebelumnya.
"Nasrudin, anak itu terlalu nakal, kenapa tidak kau tangkap dan menghukumnya?" tanya salah satu temannya.
"Itu bukan cara yang baik dan waktunya belum tepat", ia menjawab. "Apa maksudmu?" tanya temannya. "Tunggu, lihat saja. Tuhan akan menghukumnya sendiri," jawab Nasrudin.
Hari besoknya teman Nasrudin yang menjadi tentara, yang kuat, mengunjunginya. Nasrudin mengundangnya ke kedai kopi dan bersama-sama menikmati segelas kopi. Nasrudin mengatakan kepadanya untuk duduk di kursi yang biasa ditempatinya.
Beberapa saat kemudian anak nakal itu datang dan memukul kepala tentara itu dari belakang. Tentara itu terkejut dan marah kepadanya. Ia cepat-cepat berdiri dan mengejar anak nakal itu dan dengan mudah menangkapnya. Orang-orang di dalam kedai kopi itu bisa melihat bagaimana tentara itu memukul anak nakal itu.
Nasrudin berkata kepada teman-temannya, "Itulah apa yang telah kukatakan kemarin. Tunggu dan lihat saja, Tuhan akan memberi keadilan pada anak itu."
(Dikutip dari Nasrudin, seorang yang tak pernah putus asa,1995)
Demikian cerita narasi di atas, jika ada masukan tinggalkan di kolom komentar dengan santun.
Friday, 24 May 2019
LATIHAN SOAL : SOAL PUISI DAN PEMBAHASANNYA
Kali ini admin akan membagikan contoh soal tentang puisi. Puisi adalah karya sastra yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata yang kias. Puisi dibentuk oleh dua unsur. Yaitu unsur bentuk dan unsur isi.
Unsur-unsur bentuk puisi sebagai berikut.
1. Diksi
2. Unsur wujud, yaitu unsur puisi dibentuk dari susunan kata, baris, bait hingga membentuk puisi.
3. Unsur pertautan antarbaris atau antarbait yang bersifat logis imajinatif.
4. Unsur musikalitas yang berwujud irama dan rima. Rima merupakan persamaan bunyi, kata, frasa, dan kalimat.
5. Unsur gaya dan bahasa.
Unsur-unsur isi puisi sebagai berikut.
1. Tema
2. Amanat
3. Nada dan suasana puisi
4. Perasaan penyair.
Cara mencari isi puisi
Isi puisi berkaitan dengan tema. Untuk menentukan isi, kamu harus memaknai kata-kata dalam puisi tersebut. Pemaknaan kata dalam puisi harus diartikan secara nyata. Isi puisi merupakan masalah pokok yang sikemukakan penyair.
Cara menentukan citraan dalam puisi.
Citraan disebut juga imaji. Citraan berhubungan dengan indra. "Apa" yang digambarkan penyair dapat dilihat dari citraan. Tujuan penyair menggunakan citraan dalam puisi untuk memperjelas atau memperkonkret apa yang dinyatakan penyair. Melalui citraan, pembaca dapat mengetahui hal yang digambarkan penyair. Pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, atau merasakan apa yang dirasakan penyair.
Citraan yang dapat ditemui dalam puisi sebagai berikut.
1. Citraan pendengaran
2. Citraan penglihatan
3. Citraan perasaan
4. Citraan perabaan
5. Citraan penciuman
6. Citraan pengecap
Citraan yang sering digunakan dalam puisi yaitu pendengaran, penglihatan, dan perasaan. Penciuman dan pengecap jarang digunakan.
Contoh soal
Puisi berikut untuk soal 1 dan 2
Tuhan, pelankan malam tiba
Agar kami berdua tidak kehilangan arah
Jalan yang kami tempuh masih jauh
Tuhan, sisihkan mendung itu
Jika gerimis, sakit ibuku kambuh
Jalan yang kami tempuh masih jauh
Tuhan, berikanlah kekuatan
Untuk menempuh hidup ini
Kami tahu derita hari ini
Adalah bahagia esok hari
Sumber: http//hikariranhana.blogspot.com
1. Tema yang tepat puisi tersebut adalah ...
a. Kepasrahan c. Perjalanan
b. Keyakinan d. Permintaan
Jawaban : D
2. Suasana yang tergambar dalam puisi tersebut adalah ....
a. Tenang c. Khawatir
b. Tegang d. Kacau
Jawaban : C
3. Perhatikan penggalan puisi berikut!
Gumpalan langit maha sempurna
Bertahta bintang-bintang angkasa
Namun satu bintang yang berpijar
Teruntai turun menyapa
Citraan yang terdapat dalam puisi tersebut adalah ....
a. Penciuman c. Penglihatan
b. Pendengaran d. Perasaan
Jawaban : C
Kutipan puisi berikut untuk soal 4 dan 5
4. Sepi di luar, sepi menekan mendesak
Lurus kaku pepohonan tak bergerak
Sampai ke puncak.
Tema kutipan puisi tersebut adalah ....
a. Penekanan c. Kesunyian
b. Penderitaan d. Kelakuan
Jawaban : C
5. Suasana puisi tersebut adalah ...
a. Hening c. Haru
b. Takut d. Sedih
Jawaban : A
Demikian pembahasan kali ini, semoga bermanfaat. Terima kasih.
Thursday, 23 May 2019
KATA KONJUNGSI : PENGERTIAN, MACAM-MACAM, FUNGSI, DAN CONTOHNYA (LENGKAP)
Kali ini admin akan memaparkan materi tentang konjungsi. Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, setiap teks selalu dijumpai unsur kebahasaan tentang konjungsi atau kata hubung.
Konjungsi atau kata hubung adalah partikel yang berfungsi untuk menggabungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat, atau paragraf dengan paragraf. Konjungsi dapat menunjukkan hubungan penambahan, pertentangan, pilihan, perbandingan, waktu, sebab, dan akibat. Mari kita bahas satu per satu jenis-jenis konjungsi ini sebagai berikut.
A. Hubungan penambahan
Kata dan, serta, dan lagi pula merupakan contoh konjungsi penambahan. Konjungsi ini berfungsi untuk membentuk kalimat setara.
Perhatikan contoh berikut!
1) Mereka bekerja dan kami istirahat.
2) Mesin pemotong rumput itu diperbaiki serta ditambahi beberapa komponen baru.
3) Ia tidak akan pergi lagi pula ia harus
Menyelesaikan pekerjaan rumahnya.
B. Hubungan pertentangan
Kata tetapi, melainkan, dan sedangkan merupakan contoh konjungsi hubungan pertentangan. Sebagaimana konjungsi penambahan, konjungsi ini berfungsi untuk membentuk kalimat majemuk setara. Penulisan jenis konjungsi ini selalu didahului tanda koma (,).
Perhatikan contoh berikut!
1) Masyarakat telah memahami cara kerja alat ini, tetapi mereka masih bingung saat mengoperasikannya.
2) Bukan Angga pelakunya, melainkan Imam.
3) Beberapa orang turun ke sawah, sedangkan beberapa lainnya survei ke rumah-rumah.
C. Hubungan pilihan
Kata atau merupakan contoh konjungsi pilihan. Konjungsi ini membentuk kalimat setara.
Contoh
- Nanda masih bingung sekolah di SMK atau SMA.
D. Hubungan perbandingan.
Kata seperti, ibarat, bagaikan, laksana, bagaimana, dan daripada merupakan konjungsi perbandingan. Konjungsi ini berfungsi untuk membentuk hubungan perbandingan antara dua klausa. Konjungsi ini membentuk kalimat bertingkat.
Contoh :
1. Seperti jamur pada musim hujan, banyak petani yang kini beralih menggunakan alat perontok padi.
2. Para petani akan memperoleh banyak hasil sebagaimana yang dijanjikan pencipta alat perontok padi.
3. Masyarakat Desa Suka Makmur lebih sejahtera daripada masyarakat Desa Suka Miskin.
E. Hubungan Waktu
Kata ketika, sebelum, sesudah, selagi, dan selama merupakan contoh konjungsi hubungan waktu. Konjungsi ini berfungsi untuk membentuk kalimat bertingkat.
1. Polisi baru datang ketika maling tersebut telah babak belur dihajar warga.
2. Mereka akan pulang sesudah menyelesaikan tugasnya.
3. Kami akan menyelesaikan tugas ini selama satu minggu.
F. Hubungan Sebab
Kata karena dan sebab merupakan contoh konjungsi hubungan sebab. Konjungsi ini berfungsi untuk membentuk kalimat majemuk bertingkat.
Contoh :
1. Andi dihukum karena datang terlambat.
2. Sebagian siswa tidak ikut rekreasi sebab tidak ada izin dari orang tuanya.
G. Hubungan akibat.
Kata sehingga dan sampai-sampai merupakan konjungsi yang menyatakan hubungan akibat.
Contoh :
1. Andi tidak belajar tadi malam sehingga tidak bisa mengerjakan ulangan Bahasa Indonesia.
2. Panen padi kali ini melimpah ruah sampai-sampai petani bisa menjual dengan berlipat ganda.
Demikian pembahasan tentang konjungsi kali ini. Semoga bermanfaat bagi bapak ibu guru dalam mencari referensi. Jika ada masukan silakan tinggalkan komentar di kolom masukan. Terima kasih.
Wednesday, 22 May 2019
Unsur Kebahasaan Dalam Teks Eksposisi
Assalamualaikum Wr.Wb, kali ini admin menyajikan unsur kebahasaan dalam teks eksposisi. Dalam teks eksposisi terdapat beberapa unsur kebahasaan, seperti kohesi, konjungsi, frasa, dan kalimat.
Kohesi berfungsi untuk membentuk kepaduan antarkalimat dan antarparagraf dalam teks eksposisi. Konjungsi berfungsi untuk menghubungkan klausa-klausa dalam kalimat majemuk pada teks eksposisi. Frasa dan kalimat berfungsi sebagai sarana penulis untuk menyampaikan gagasan.
1. Kohesi
Kohesi adalah hubungan kepaduan antarkalimat dalam paragraf. Kohesi dibagi dua yaitu kohesi leksikal dan kohesi gramatikal.
a. Kohesi leksikal adalah kepaduan yang dicapai melalui pemilihan kosakata. Kohesi dapat berupa pengulangan, sinonim, antonim, dan hiponim.
Contoh :
-Harga BBM melambung tinggi. Kenaikan harga BBM sangat dirasakan oleh Masyarakat kecil.
Kata BBM pada kalimat pertama diulang di kalimat kedua.
- Penggunaan teknologi tenaga surya sangat membantu masyarakat. Pemakaian teknologi tersebut terbukti mempermudah kerja masyarakat.
Sinonim adalah persamaan kata. Kata penggunaan bersinonim dengan kata pemakaian.
- mencangkok mempunyai banyak kelebihan dan kekurangan.
Antonim adalah lawan kata. Kata kelebihan antonim dari kata kekurangan.
- Ibu membeli sayur-sayuran, seperti tomat, kangkung, kol, dan buncis.
Kata tomat, kol, kangkung, dan buncis merupakan hiponim dari kata sayur-sayuran. Hiponim adalah hubungan antara makna umum dan makna khusus.
b. Kohesi gramatikal adalah kepaduan yang dicapai melalui penggunaan elemen dan aturan gramatikal. Gramatikal artinya sesuai dengan kaidah tata bahasa. Kohesi dalam kalimat dibentuk dari beberapa cara, yaitu pengacuan, substitusi, dan elipsis
Perhatikan contoh berikut!
- program kewirausahaan untuk perluasan kesempatan kerja yang dilakukan lewat penerapan teknologi tepat guna (TTG). Kegiatan ini sering dimanfaatkqn oleh masyarakat pedesaan.
Berdasarkan contoh tersebut, frasa kegiatan ini mengacu kepada frasa program kewirausahaan. Oleh karena itu, kedua kalimat tersebut padu.
- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UGM berhasil membuat alat penawar air laut. Mereka memperkenalkan alat tersebut kepada masyarakat yang tinggal di pesisir Pantai Selatan.
Substitusi adalah penggantian unsur bahasa tertentu dengan unsur bahasa lain. Dalam paragraf tersebut, frasa mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) UGM bersubstitusi dengan kata mereka pada kalimat kedua.
- Beberapa unit alat perontok padi diberikan kepada masyarakat Desa Mulia. Selain Desa Mulia, Desa Makmur juga.
Elipsis adalah penghilangan salah satu bagian dalam kalimat. Dalam paragraf tersebut, kalimat kedua mengalami proses elipsis. Kalimat kedua menjadi Desa Makmur juga diberi beberapa alat perontok padi.
2. Konjungsi
Konjungsi disebut kata penghubung.
Contoh :
- Mereka bekerja dan kami istirahat
- Mesin pemotong rumput itu diperbaiki serta ditambahi komponen baru.
- Dia bingung mau pilih SMK atau SMA
Kata dan, serta, atau adalah kata penghubung
3. Frasa
Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif.
Contoh
- Ikan Paus merupakan jenis mamalia
- Ipang sedang memasang beberapa komponen sepeda motornya.
Demikian pembahasan tentang unsur kebahasaan dalam teks eksposisi, semoga bermanfaat. Terima kasih
Monday, 20 May 2019
4 Contoh soal-soal tentang gagasan utama dan Pembahasannya
Assalamualaikum Wr.Wb. kali ini admin akan memberikan sedikit contoh soal tentang gagasan utama. Dalam ujian sering dijumpai soal-soal tentang gagasan utama, baik itu ujian sekolah, tryout, TDS, maupun ujian nasional. Apalagi sekarang banyak yang akan mendaftar di sekolah yang lebih tinggi seperti SMK atau SMA. Dibutuhkan tes kembali jika ingin melanjutkan di sekolah tersebut. Tak jarang sekolah mengadakan tes kembali.
Sebelum kita masuk dalam contoh soal gagasan utama, alangkah baiknya kita terlebih dulu ketahui pengertian gagasan utama. Gagasan utama adalah gagasan yang bersifat umum, pokok pembicaraan, atau pokok permasalahan yang dijelaskan gagasan-gagasan penjelas yang bersifat khusus. Gagasan umum biasanya berada pada kalimat awal paragraf dan kalimat akhir paragraf. Selain dari gagasan utama disebut gagasan penjelas.
Berikut ini contoh-contoh soal tentang gagasan utama.
1. Kenaikan BBM yang begitu tinggi mengagetkan masyarakat bawah. Sejumlah pengamat menilai kenaikan itu sangat tidak rasional dan terburu-buru. Menurut mereka, alasan pemerintah soal kebijakan itu merupakan pembohongan publik.
Gagasan utama paragraf tersebut adalah .....
a. Sorotan harga BBM sangat sering
b. Penilaian harga BBM tidak rasional
c. Kenaikan harga BBM mengagetkan
d. Pengumuman BBM disampaikan masyarakat.
Jawaban : C
2. Monpera atau Monumen Perjuangan Rakyat merupakan salah satu bangunan kebanggaan warga Palembang. Betapa tidak? Monumen yang memajang patung burung garuda di dinding depannya ini dibangun untuk mengenang perjuangan rakyat Sumatera Selatan melawan penjajah pada masa revolusi fisik yang dikenal dengan pertempuran lima hari lima malam. Di sinilah basis para pejuang menggalang kekuatan dalam pertempuran melawan penjajah Belanda.
Gagasan utama paragraf tersebut adalah ....
a. Pemajang patung garuda pada Monpera.
b. Bangunan kebanggaan warga Palembang
c. Perjuangan rakyat sumatera Selatan pada Monpera
d. Penggalang rakyat Palembang pada Monpera
Jawaban : B
3. Penelitian terbaru menyebutkan bahwa terlalu sering mengonsumsi kafein membuat seseorang jadi pelupa. Survei yentang kopi menyatakan kafein bisa merusak ingatan jangka pendek atas sejumlah kata-kata. Kafein akan membuat orang lebih sulit mendapatkan kata-kata yang sudah dikenal dan diingat sebelumnya. Peneliti Italia mengatakan kopi memang bisa meningkatkan kesiagaan seseorang, tetapi efek kafein dapat menghancurkan bagian otak lain.
Gagasan utama paragraf tersebut adalah ...
a. Penelitian terbaru tentang kopi.
b. Kopi merusak daya ingat
c. Kafein menghilangkan kata-kata
d. Efek samping kafein
Jawaban : A
4. Meskipun bukan termasuk sehat, kopi memiliki efek yang baik untuk kesehatan gigi. Penelitian terbaru dari negeri Capuccino, Italia, menguatkan fakta tersebut. Carlo Pruzzo, dari Universitas Ancona menjelaskan, senyawa yang terkandung di dalam kopi menghentikan bakteri yang menempel ke gigig sintesis. Senyawa tersebut juga efektif membasmi bakteri yang bisa merusak gigi.
Gagasan utama paragraf tersebut adalah ....
a. Kopi bisa menyehatkan gigi
b. Kopi bukan minuman sehat
c. Kopi membasmi bakteri pada gigi
c. Kopi merusak gigi
Jawaban : A
Demikian pembahasan tentang gagasan utama, semoga bermanfaat bagi kita semua. Jika ada saran atau ada yang kurang silahkan tinggalkan di kolom komentar Terima kasih.
Sunday, 19 May 2019
Materi tentang Teks Ulasan
Assalamualaikum Wr.Wb, bagaimana kabarnya kali ini? Semoga dalam keadaan sehat, kali ini admin akan sedikit membahas tentang teks ulasan. Kalian pasti sudah pernah menonton film atau sinetron, membaca puisi, membaca majalah atau koran. Setelah membaca dan menghayati, alangkah naifnya jika seorang diberi kesehatan dan pancaindra yang masih berfungsi dengan baik tidak mau berterimakasih dan bersyukur kepada Tuhan.
Karya sastra menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam perjalanan budaya dan peradaban manusia. Karya sastra memberi kesadaran kepada pembacanya tentang kebenaran-kebenaran hidup ini. Sastra dan manusia serta kehidupannya menjadi persoalan yang penting untuk dibahas dan diulas secara menyeluruh. Sastra berisi manusia dan kehidupannya.
Ketika membaca majalah atau koran, pernahkah kalian melihat teks ulasan? Perlu diketahui bahwa teks ulasan adalah sebuah teks yang dihasilkan dari sebuah analisis terhadap berbagai hal. Analisis bisa berbentuk buku, novel, berita, laporan, atau dongeng. Perhatikan teks berikut!
Judul : Sang Pemimpi
Penulis : Andrea Hirata
Jenis Buku : Fiksi
Penerbit : Bentang
Cetakan I : Juli
Tebal : X + 292 halaman
Sang Pemimpi
Sang pemimpi adalah novel kedua dari tetralogi Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Novel ini menceritakan kisah kehidupannya di pulau Belitong yang dililit kemiskinan. Ada tiga remaja SMA yang bermimpi untuk melanjutkan sekolah hingga ke Prancis dan menjelajah Eropa hingga ke Afrika. Ikal, Arai, dan Jimbron adalah para pemimpi-pemimpi itu.
Pada bab pertama novel ini, Andrea menceritakan bahwa dirinya ( dalam novel ini digambarkan sebagai ikal) dan kedua temannya, Arai dan Jimbron adalah tiga remaja yang nakal. Merwka sangat dibenci Pak Mustar, tokoh antagonis dalam novel ini. Sebaliknya, hal berbeda diberikan oleh Sang Kepala Sekolah yang bernama Pak Balia. Pak Balialah yang telah memberikan mimpi-mimpi kepada murid-muridnya, terutama Ikal, Arai, dan Jimbron."Jelajahi kemegahan Eropa sampai ke Afrika yang Eksotis. Temukan berliannya budaya sampai ke Prancis. Langkahkan kakimu di atas altar suci almamater terhebat tiada tara: Sorbonbe. Di sanalah orang belajar science, sastra, dan seni hingga mengubah peradaban.....", itulah kata-kata yang diucapkan Pak Balia.
Pada bab-bab berikutnya pembaca akan melihat potongan-potongan kisah seperti berdiri sendiri. Andrea hanya membuat cerpen-cerpen dalam satu novel. Meskipun demikian, pada setiap bab, mulai awal hingga akhir, novel ini memiliki hubungan yang sangat erat, seperti mozaik-mozaik dalam kehidupan.
Novel yang disajikan dengan bahasa yang cantik ini mampu menyihir pembaca sehingga mereka bisa ikut merasakan kebahagiaan, semangat keputusasaan, dan kesedihan. Selain itu, novel ini memiliki lelucon-lelucon yang tidak biasa, cerdas, dan pasti akan membuat penonton tertawa. Dengan membaca novel ini, anda akan mengetahui bahwa Andrea Hirata memiliki pribadi yang cerdas dalam mengolah kata-kata dan memiliki wawasan yang sangat luas.
Meskipun disebut sebagai novel kedua dari tetralogi Laskar Pelangi, di novel ini nyaris tidak ada hubungannya dengan buku Laskar Pelangi. Sang Pemimpi hanya menyebutkan kata Laskar Pelangi hanya sekali. Keponakan Ikal yang biayai saat di Jawa juga tidak disebut sama sekali dalam novel ini, padahal di dalam novel sebelumnya telah diceritakan dengan jelas.
Dengan mengesampingkan beberapa kekurangan tadi, novel ini benar-benar buku yang sangat dibutuhkan oleh remaja negeri ini. Novel ini memberi motivasi, semangat, dan mimpi pada anak-anak yang patah semangat untuk sekolah dan melanjutkan pendidikannya yang lebih tinggi. Selain itu, buku ini juga mengajarkan tentang ketidakmungkinan yang bisa diwujudkan dengan kerja keras.
Demikian sedikit pembahasan tentang teks ulasan. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.
Thursday, 16 May 2019
Contoh kata Rujukan kata, kata baku, kata berimbuhan, konjungsi, kelompok kata (frasa), kalimat deskriptif dalam teks observasi
Assalamuaalaikum Wr. Wb. Kali ini admin akan membahas materi tentang unsur kebahasaan dalam teks deskripsi.
Jika terpelihara dengan baik, lingkungan hidup itu dapat menciptakan masyarakat yang sehat, aman, serta tentram lahir dan batin.
Kata tentram dalam kalimat tersebut tidak baik. Kata baku yang tepat adalah tenteram. Kata baku adalah kata-kata yang disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditentukan. Dalam menulis laporan hasil observasi, diperlukan kecermatan dalam pemilihan kata baku. Penggunaan kata baku dalam laporan hasil observasi tidak dapat diabaikan.
C. Kata berimbuhan
Perhatikan kalimat berikut!
Selain itu, rasa cinta itu juga harus ditanamkan agar alam Indonesia tetap menjadi paru-paru dunia yang bermanfaat bagi kehidupan seluruh makhluk yang hidup dari masa ke masa.
Kata berimbuhan adalah kata dasar yang sudah mendapat awalan (prefiks), sisipan (infiks), atau akhiran (sufiks). Dalam kalimat tersebut terdapat tiga kata berimbuhan, yaitu ditanamkan, bermanfaat, dan kehidupan.
Kata-kata tersebut merupakan hasil proses pembentukan kata.
Contoh :
1. Di- + tanam + -kan menjadi ditanamkan.
2. Ber- + manfaat menjadi bermanfaat
3. Ke- + hidup + -an menjadi kehidupan.
D. Konjungsi
Kata hubung (konjungsi) sangat diperlukan saat menyusun sebuah teks hasil observasi. Dalam bahasa Indonesia terdapat berbagai macam konjungsi antara lain konjungsi penambahan, perlawanan, pilihan, dan akibat.
Contoh:
1. Lingkungan hidup mencakup benda hidup dan benda mati (penambahan)
2. Amran sangat pandai, tetapi memiliki sifat yang tercela. (Perlawanan)
E. Frasa
Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang tidak membentuk arti baru. Kelompok kata penting untuk membuat sebuah teks atau karangan.
Contoh :
Lingkungan + hidup menjadi lingkungan hidup
Berkembang + biak menjadi berkembang biak
F. Kalimat Deskriptif
Deskripsi adalah salah satu jenis karangan yang melukiskan suatu objek sesuai dengan keaadaan yang sebenarnya. Kalimat deskripsi menggambarkan suatu objek tertentu.
Contoh :
Indonesia merupakan paru-paru dunia kedua. Indonesia memiliki hutan lebat yang memberi banyak oksigen. Di negara ini terdapat tumbuh-tumbuhan dan hewan yang khas, seperti matoa, kayu cendana, burung cendeawasih, orang utan, dan komodo.
G. Kalimat Definisi
Dalam laporan hasil observasi diperlukan sebuah definisi yang berupa pengertian. Sebuah kata yang dapat didefinisikan artinya. Kata adalah, ialah, merupakan, dan termasuk merupakan kata kerja penghubung.
Contoh :
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang memengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan.
Demikian pembahasan kali ini tentang unsur kebahasaan teks hasil observasi.
Kepaduan dan keutuhan teks tak lepas dari unsur kebahasaan dalam sebuah teks. Melengkapi setiap susunan kata per kata menghasilkan paragraf yang utuh.
A. Rujukan Kata
Perhatikan paragraf berikut!
Ekosistem di Indonesia yang masih terjaga, salah satunya Kawasan Gunung Kidul.
Di Daerah Itu air sungai di bawah tanah melimpah.
Kata Kawasan Gunung Kidul dan di daerah itu saling berhubungan. Kata daerah itu merujuk pada kata Kawasan Gunung Kidul. Keterkaitan dua kata tersebut sangat penting untuk menjaga keutuhan dan kepaduan teks. Rujukan kata merupakan satu kata dan kata lain memperlihatkan keterkaitan. Kata rujukan ditandai dengan penggunaan kata ini, itu, dan di sini merupakan kata petunjuk.
B. Kata Baku
Jika terpelihara dengan baik, lingkungan hidup itu dapat menciptakan masyarakat yang sehat, aman, serta tentram lahir dan batin.
Kata tentram dalam kalimat tersebut tidak baik. Kata baku yang tepat adalah tenteram. Kata baku adalah kata-kata yang disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditentukan. Dalam menulis laporan hasil observasi, diperlukan kecermatan dalam pemilihan kata baku. Penggunaan kata baku dalam laporan hasil observasi tidak dapat diabaikan.
C. Kata berimbuhan
Perhatikan kalimat berikut!
Selain itu, rasa cinta itu juga harus ditanamkan agar alam Indonesia tetap menjadi paru-paru dunia yang bermanfaat bagi kehidupan seluruh makhluk yang hidup dari masa ke masa.
Kata berimbuhan adalah kata dasar yang sudah mendapat awalan (prefiks), sisipan (infiks), atau akhiran (sufiks). Dalam kalimat tersebut terdapat tiga kata berimbuhan, yaitu ditanamkan, bermanfaat, dan kehidupan.
Kata-kata tersebut merupakan hasil proses pembentukan kata.
Contoh :
1. Di- + tanam + -kan menjadi ditanamkan.
2. Ber- + manfaat menjadi bermanfaat
3. Ke- + hidup + -an menjadi kehidupan.
D. Konjungsi
Kata hubung (konjungsi) sangat diperlukan saat menyusun sebuah teks hasil observasi. Dalam bahasa Indonesia terdapat berbagai macam konjungsi antara lain konjungsi penambahan, perlawanan, pilihan, dan akibat.
Contoh:
1. Lingkungan hidup mencakup benda hidup dan benda mati (penambahan)
2. Amran sangat pandai, tetapi memiliki sifat yang tercela. (Perlawanan)
E. Frasa
Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang tidak membentuk arti baru. Kelompok kata penting untuk membuat sebuah teks atau karangan.
Contoh :
Lingkungan + hidup menjadi lingkungan hidup
Berkembang + biak menjadi berkembang biak
F. Kalimat Deskriptif
Deskripsi adalah salah satu jenis karangan yang melukiskan suatu objek sesuai dengan keaadaan yang sebenarnya. Kalimat deskripsi menggambarkan suatu objek tertentu.
Contoh :
Indonesia merupakan paru-paru dunia kedua. Indonesia memiliki hutan lebat yang memberi banyak oksigen. Di negara ini terdapat tumbuh-tumbuhan dan hewan yang khas, seperti matoa, kayu cendana, burung cendeawasih, orang utan, dan komodo.
G. Kalimat Definisi
Dalam laporan hasil observasi diperlukan sebuah definisi yang berupa pengertian. Sebuah kata yang dapat didefinisikan artinya. Kata adalah, ialah, merupakan, dan termasuk merupakan kata kerja penghubung.
Contoh :
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang memengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan.
Demikian pembahasan kali ini tentang unsur kebahasaan teks hasil observasi.
Thursday, 9 May 2019
PENGERTIAN TEKS EKSPOSISI, CIRI-CIRI, DAN LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN TEKS EKSPOSISI
Assalamualaikum wr.wb. kali ini admin akan memberikan sedikit penjelasan tentang teks eksposisi
A. Pengertian Eksposisi
Kata eksposisi ( exposition ) berasal dari bahasa latin yang berarti memberitahukan, memaparkan, menguraikan, atau menjelaskan. Eksposisi merupakan paparan yang berusaha memberi tahu atau menerangkan sesuatu kepada pembaca tertentu.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, eksposisi adalah uraian atau paparan yang bertujuan menjelaskan maksud dan tujuan dalam karangan. Menurut Gorys Keraf, eksposisi atau pemaparan adalah salah satu bentuk tulisan atau keterampilan berbahasa secara efektif yang berusaha untuk menerangkan dan menguraikan suatu pokok pikiran yang dapat memperluas pandangan atau pengetahuan seseorang yang membaca uraian tersebut. Tujuan utama eksposisi adalah memberi informasi dan sama sekali tidak bermaksud mendorong atau memaksakan orang lain untuk menerima opini tertentu sebagai sesuatu yang sahih ( valid ).
B. Ciri-Ciri Teks Eksposisi
1. Penulis teks berusaha menjelaskan sesuatu secara objektif, tidak ada unsur-unsur secara subjektif.
2. Gaya penulisan bersifat informatif.
3. Teks memuat fakta di lapangan.
C. Langkah-Langkah Menyusun Teks Eksposisi
Beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk menyusun eksposisi sebagai berikut :
1. Menentukan topik
2. Menentukan tujuan
3. Membuat kerangka
4. Mengumpulkan bahan
5. Menulis karangan/paparan
Demikian pembahasan kali ini semoga bermanfaat. Terimakasih
Monday, 6 May 2019
PENGERTIAN, JENIS, DAN CIRI-CIRI TEKS DESKRIPSI
Assalamualaikum Wr.Wb. bagaimana kabarnya, semoga dalam keadaan sehat saja. kali ini admin membagikan tentang teks deskripsi.
A. Pengertian Teks Deskripsi
Ada beberapa tahapan ketika memberikan tanggapan deskripsi. Pertama, kamu akan belajar memahami teks tanggapan deskripsi. Kedua, membedakan teks tanggapan deskripsi. Ketiga, mengklasifikasikan teks deskripsi. Keempat, mengidentifikasi teks tanggapan deskripsi.
Sebelum memberikan tanggapan deskripsi, terlebih dahulu kita harus mengetahui seluk-beluk tanggapan.
Apa yang dimaksud tanggapan ? Tanggapan berarti kritikan, dukungan, pernyataan setuju atau tidak setuju tentang baik buruknya suatu hal disertai alasan logis. Alasan yang dikemukakan dalam sebuah tanggapan harus dapat memberikan dukungan atau solusi permasalahan yang dibahas. Beberapa hal yang perlu kamu ketahui jika akan memberi tanggapan sebagai berikut :
1. Memahami permasalahan yang akan ditanggapi.
2. Menghindari penggunaan kata atau kalimat kasar saat menanggapi.
3. Memberikan tanggapan yang sifatnya membangun.
4. Memberikan tanggapan terhadap permasalahan yang dibahas.
5. Menghindari kata-kata yang mengandung SARA.
6. Menggunakan kalimat yang sopan dan mudah dipahami.
7. Menggunakan alasan yang logis.
Teks deskripsi merupakan teks bersifat deskripsi. Teks deskripsi adalah teks yang berisi penggambaran suatu objek, tempat, atau peristiwa tertentu kepada pembaca secara jelas terinci dan terperinci. Pembaca seolah-olah melihat, mendengar, dan merasakan sendiri sesuatu yang dideskripsikan penulis.
B. Jenis Teks Deskripsi
Secara umum, teks deskripsi terdiri atas tiga jenis seperti berikut.
1. Teks Deskripsi Tempat ( spasial )
Teks deskripsi tempat adalah teks yang melukiskan ruang atau tempat berlangsungnya suatu peristiwa. Pelukisannya harus dilihat dari berbagai seni agar ruang tersebut tergambar dengan jelas dalam pikiran dan perasaan pembaca.
CONTOH :
Pada mulanya gedung pertunjukan kesenian itu memprihatinkan. Selain kotor, di dalam gedung itu banyak sampah dan sangat bau. Setelah direnovasi oleh pemerintah setempat, kini gedung pertunjukan kesenian menjadi bersih dan rapi.
Sebelum mendeskripsikan latar tempat, penulis terlebih dahulu menetapkan beberapa pokok persoalan sebagai dasar untuk menyusun deskripsi. Pokok persoalan itu sebagai berikut.
a. Suasana hati
Penulis ingin menonjolkan kesan keteraturan, sepi, keributan, atau berantakan.
Contoh:
Ruang tata rias itu tampak ribut. Para pemain merias diri dan berganti kostum dengan cepat karena segera mementaskan peran masing-masing.
Suasana hati yang ditonjolkan oleh penulis mengenai tempat itu adalah suasana keributan.
b. Urutan penyajian
Urutan penyajian dapat dimulai dari yang paling menarik. Lalu bergerak ke hal yang biasa.
Contoh :
Panggung tampak rapi. Taplak meja tertata di meja tamu. Berderet-deret gambar lukisan terpajang rapi di dinding. Meja dan kursi selalu teratur rapi. Akan tetapi, di sudut panggung tergeletak sapu yang mengganggu pandangan mata.
Teks deskripsi tempat adalah teks yang melukiskan ruang atau tempat berlangsungnya suatu peristiwa. Pelukisannya harus dilihat dari berbagai seni agar ruang tersebut tergambar dengan jelas dalam pikiran dan perasaan pembaca.
CONTOH :
Pada mulanya gedung pertunjukan kesenian itu memprihatinkan. Selain kotor, di dalam gedung itu banyak sampah dan sangat bau. Setelah direnovasi oleh pemerintah setempat, kini gedung pertunjukan kesenian menjadi bersih dan rapi.
Sebelum mendeskripsikan latar tempat, penulis terlebih dahulu menetapkan beberapa pokok persoalan sebagai dasar untuk menyusun deskripsi. Pokok persoalan itu sebagai berikut.
a. Suasana hati
Penulis ingin menonjolkan kesan keteraturan, sepi, keributan, atau berantakan.
Contoh:
Ruang tata rias itu tampak ribut. Para pemain merias diri dan berganti kostum dengan cepat karena segera mementaskan peran masing-masing.
Suasana hati yang ditonjolkan oleh penulis mengenai tempat itu adalah suasana keributan.
b. Urutan penyajian
Urutan penyajian dapat dimulai dari yang paling menarik. Lalu bergerak ke hal yang biasa.
Contoh :
Panggung tampak rapi. Taplak meja tertata di meja tamu. Berderet-deret gambar lukisan terpajang rapi di dinding. Meja dan kursi selalu teratur rapi. Akan tetapi, di sudut panggung tergeletak sapu yang mengganggu pandangan mata.
2. Teks Deskripsi Waktu
Teks deskripsi waktu adalah teks yang menggambarkan urutan waktu.
Contoh :
Bel tanda bunyi pulang sekolah. Para siswa berhamburan menuju aula. Siang ini mereka berlati menari.
3. Teks Deskripsi Orang
Pendeskripsian orang akan menceritakan secara terperinci tentang orang itu. Mendeskripsikan orang dapat dilakukan melalui berbagai cara, yaitu dengan memilih aspek yang akan dideskripsikan seperti berikut :
a. Bidang Milik
Penulis dapat menggambarkan sesorang dengan mengemukakan apa saja yang dimilikinya, misalnya pakaian, rumah, mobil, atau uang.
Contoh :
Kostum atau busana yang dikenakan para penari Saman itu terbagi tiga. Di kepala penari dikenakan bulung teleng dan sunting kepies. Di badan penari dikenakan baju pokok, celana, dan kain sarung. Di tangan penari dikenakan topeng gelang dan sapu tangan
b. Bidang Fisik
Pengarang menggambarkan kondisi fisik seseorang atau tokoh. Contoh gemuk, tampan, tinggi, dan lain-lain
Contoh :
Para penonton terpukau dengan kecantikan gadis yang memerankan Dewi Shinta
c. Bidang perasaan
Penulis menggambarkan perasaan seseorang, misalnya halus, kasar, lembut, pemalu dan lain-lain
Contoh :
Manda memiliki karakter halus sehingga ia cocok memerankan tokoh dalam lenong.
d. Bidang tindakan
Penulis menggambarkan tingkah laku seseorang.
Contoh :
Ratna dan teman-temannya rajin mengikuti latihan menari.
e. Bidang watak
Penulis memilih watak yang dideskripsikan.
Contoh :
Walaupun kaya, Susi selalu rendah hati dan selalu membantu orang-orang yang membutuhkan.
Demikian sedikit pembahasan tentang teks deskripsi, semoga bermanfaat.
Sunday, 5 May 2019
UNSUR YANG DIPERHATIKAN DALAM MENULIS DRAMA
Kali ini admin memberikan sedikit pembahasan tentang menulis drama. Sekarang ini, drama berkembang pesat melalui sinetron yang ditayangkan di televisi. Proses pembuatan film salah satunya dimulai dengan penulisan naskah atau skenario. Penulis naskah skenario memiliki peran yang sangat penting dalam pembuatan film atau pementasan Drama.
Kamu juga dapat menjadi penulis naskah drama dengan cara banyak membaca naskah drama dan berlatih menulis drama. Jika ditekuni dengan baik, keterampilan menulis naskah drama dapat menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan. Tidak sedikit penulis skenario film yang sukses hidupnya. Tentu saja, semua itu dijalani dengan ketekunan dan kerja keras.
Sebelum menulis drama, perlu dipahami struktur yang membangun naskah drama. Struktur naskah drama itu meliputi :
a. Tema ( dasar cerita )
Tema merupakan gagasan pokok yang mendasari sebuah cerita dalam drama. Tema dikembangkan melalui alur dramatik dalam plot melalui tokoh-tokoh antagonis dan protagonis dengan perwatakan yang berlawanan sehingga memunculkan konflik di antara keduanya.
b. Plot/alur
Plot atau alur adalah jalinan cerita atau kerangka cerita dari awal hingga akhir yang merupakan jalinan konflik antara dua tokoh atau lebih yang saling berlawanan. Alur dibagi menjadi tiga yaitu alur maju, alur mundur, dan alur campuran.
c. Penokohan dan perwatakan
Penokohan erat hubungannya dengan perwatakan. Penokohan merupakan susunan tokoh-tokoh yang berperan dalam drama, misalnya, bawang merah dan bawang putih. Selanjutnya, tokoh-tokoh itu dijelaskan keadaan fisik dan psikisnya sehingga akan memiliki watak atau karakter yang berbeda-beda baik itu antagonis, protagonis, tritagonis, maupun figuran.
d. Setting/latar
Setting/latar cerita adalah penggambaran waktu, tempat, suasana terjadinya sebuah cerita.
e. Amanat atau pesan pengarang
Sadar atau tidak sadar pengarang naskah drama pasti menyampaikan sebuah pesan tertentu dalam karyanya. Pesan itu dapat tersirat dan tersurat. Pembaca yang jeli akan mampu mencari pesan yang terkandung dalam naskah drama. Pesan dapat disampaikan melalui percakapan antartokoh atau perilaku tokoh.
f. Dialog ( percakapan )
Ciri khas naskah drama adalah naskah itu berbentuk percakapan atau dialog. Dialog dalam naskah drama menggunakan ragam bahasa yang komunikatif sebagai tiruan bahasa sehari-hari bukan ragam bahasa tulis.
Demikian pembahasan kali ini, semoga menambah wawasan dan bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih
Saturday, 4 May 2019
MENGGUNAKAN PILIHAN KATA KONOTASI DAN DENOTASI
Dalam menulis dongeng, pengarang atau penulis sering menggunakan kata-kata bermakna konotasi untuk maksud-maksud tertentu. Kata bermakna konotasi dapat digunakan untuk mewakili perasaan seseorang.
a. Makna Konotasi
Di dalam menulis buku harian, kita dapat memilih kata yang bermakna konotasi untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan kita.
Perhatikan contoh-contoh berikut ini!
1. Ia memang anak yang tolol, kecewa aku berteman dengannya.
Tolol=sangat bodoh, membuat jengkel dan kesal (negatif)
2. Bandar narkoba itu akhirnya tewas bunuh diri.
Tewas = mati karena suatu sebab yang kurang baik.
3. Pahlawan tak dikenal gugur di medan perang.
Gugur = mati untuk membela bangsa dan negara diikuti rasa penghormatan ( positif)
Makna konotasi adalah makna tambahan terhadap makna dasarnya berupa nilai rasa tertentu, misalnya perasaan hormat, kesal, atau merendahkan. Makna konotasi tidak sama dengan makna kiasan.
Makna konotasi dan denotasi muncul dari pasangan kata yang bersinonim. Makna konotasi ada yang positif dan ada yang negatif.
b. Makna Denotasi
Perhatikan kalimat-kalimat berikut ini!
1. Anak yang berbaju itu ternyata bodoh.
Bodoh = kurang pandai (tanpa ada perasaan tertentu).
2. Ia selalu merenung semenjak kematian ayahnya.
Mati (tanpa disertai perasaan hormat atau merendahkan).
Makna denotasi adalah makna lugas atau menunjuk langsung pada acuan tanpa disertai nilai rasa atau emosi.
Demikian pembahasan tentang makna konotasi dan denotasi, semoga menambah wawasan kita. Terimakasih.
PENGERTIAN PANTUN, MACAM-MACAM, DAN CONTOHNYA
1. Pengertian Pantun
Pantun merupakan salah satu bentuk puisi lama. Lazimnya pantun terdiri atas empat larik (atau empat baris bila dituliskan), bersajak ab-ab. Pantun mulanya merupakan sastra lisan, namun sekarang banyak dijumpai pantun tertulis.
Semua bentuk pantun terdiri atas dua bagian : sampiran dan isi. Sampiran adalah dua baris pertama, kerap kali tentang alam (flora dan fauna), dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud. Dua baris terakhir merupakan isi, dan tujuan dari pantun tersebut.
2. Macam-macam pantun
a. Pantun adat
Contohnya :
Lebat daun bunga tanjung
Berbau harum bunga cempaka
Adat dijaga pusaka dijunjung
Baru terpelihara adat pusaka
Bukan lebah sembarang lebah
Lebah bersarang di buku buluh
Bukan sembah sembarang sembah
Sembah bersarang jari sepuluh
b. Pantun Agama
Contohnya :
Anak ayam turun sepuluh
Mati seekor tinggal sembilan
Bangun pagi sembahyang subuh
Minta ampun kepada Tuhan
Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam siriang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang
c. Pantun budi pekerti
Contohnya :
Apa guna berkain batik
Kalau tidak ada sucinya
Apa guna beristri cantik
Kalau tidak dengan budinya
Anak angsa mati lemas
Mati lemas di air masin
Hilang bahasa karena emas
Hilang budi karena miskin
d. Pantun jenaka
Contohnya :
Orang sasak pergi ke Bali
Membawa pelita semuanya
Berbisik pekak dengan tuli
Tertawa Si buta melihatnya
e. Pantun Kepahlawanan
Contohnya:
Redup bintang hari pun subuh
Subuh tiba bintang tak nampak
Hidup pantang mencari musuh
Musuh tiba pantang ditolak
Esa elang kedua belalang
Takkan kayu berbatang jerami
Esa hilang dua terbilang
Takkan melayu hilang di bumi
f. Pantun Kias
Contohnya:
Ayam sabung jangan dipaut
Jika ditambat kalah laganya
Asam di gunung ikan di laut
Dalam belanga bertemu juga
Berburu ke padang datar
Dapatkan rusa belang kaki
Berguru kepalang ajar
Bagaikan bunga kembang tak jadi
g. Pantun Nasihat
Contohnya :
Kayu cendana di atas batu
Sudah diikat dibawa pulang
Adat dunia memang begitu
Benda yang buruk memang terbuang
Kemuning di tengah balai
Bertumbuh terus semakin tinggi
Berunding dengan orang tak pandai
Bagaikan alu pencukil duri
h. Pantun percintaan
Contohnya :
Ikan belanak hilir berenang
Burung dara membuat sarang
Makan tak enak tidur tak tenang
Hanya teringat dinda seorang
Anak kera di atas bukit
Dipanah oleh indera sakti
Dipandang muka senyum sedikit karena sama menaruh hati
i. Pantun Peribahasa
Contohnya:
Berakit-rakit kita ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian
Harapkan untung menggamit
Kain di badan didedahkan
Harapkan guruh di langit
Air tempayan dicurahkan
j. Pantun Teka-Teki
Contohnya:
Kalau tuan bawa keladi
Bawakan juga si pucuk rebung
Kalau tuan bijak bestari
Binatang apa tanduk di hidung?
Kalau tuan muda teruna
Pakai seluar dengan gayanya
Kalau tuan bijak laksana
Biji di luar apa buahnya?
Demikian pembahasan tentang pengertian pantun, macam-macam pantun dan contohnya. Terimakasih
Friday, 3 May 2019
Kalimat berita positif dan negatif
Berdasarkan fungsinya, kalimat dibagi 3 yaitu kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat perintah. Kalimat berita berfungsi memberikan informasi, kalimat tanya berfungsi menanyakan sesuatu. Adapun kalimat perintah berfungsi menyeluruh seseorang melakukan sesuatu.
Kalimat berita dibagi dua, yaitu kalimat berita positif dan kalimat negatif.
Contoh kalimat berita positif :
1. Budaya sains perlu ditumbuhkan.
2. Andini belajar setiap hari.
3. Pesawat terbang presiden dirancang secara khusus
Contoh kalimat berita negatif :
1. Peserta belum mendapatkan pembinaan yang maksimal.
2. Afrizal tidak pernah datang ke rumah pamanku.
3. Karena belum mengejarkan tugas rumah, Ridwan mendapatkan teguran dari Bu guru.
Demikian pembahasan kali ini, semoga bermanfaat.
Contoh kalimat aktif dan pasif
www.duniapenidikan.blogspot.com - Kali ini admin akan memberikan sedikit pembahasan tentang kalimat aktif dan kalimat pasif. Kalimat aktif dan pasif sebenarnya sudah banyak yang tahu.
Namun, tidak apa-apa kita bahas kembali. Ada juga yang belum memahami sepenuhnya. Agar lebih memahami perhatikan contoh berikut :
1. Kalimat aktif
- Adrian mengunjungi daerah yang terkenal dengan kupu-kupunya.
- Wenas melaporkan peristiwa itu dengan runtut.
2. Kalimat pasif
- Daerah yang terkenal dengan kupu-kupunya dikunjungi Adrian.
- Peristiwa itu dilaporkan Wenas dengan runtut.
Dari contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa :
Kalimat aktif - kalimat yang subjeknya melakukan pekerjaan seperti yang disebutkan dalam predikat.
- Predikat biasanya menggunakan imbuhan me- atau me- kan.
Kalimat pasif - subyek merupakan tujuan dari pekerjaan di dalam predikat.
Demikian pembahasan kali ini, semoga bermanfaat
Istilah-istilah lain dari drama
Duniapenidikan.blogspot.com - Istilah drama sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu. Berikut istilah-istilah yang merujuk pada pengertian drama :
1. Sandiwara
Istilah sandiwara diciptakan oleh Mangkunegara VII, berasal dari kata bahasa Jawa shandi yang berarti 'rahasia', dan 'warah' yang berarti pengajaran. Oleh ki Hajar Dewantara, istilah sandiwara sebagai pengajaran yang dilakukan dengan perlambang secara tidak langsung.
2. Lakon
Istilah ini memiliki beberapa kemungkinan arti, yaitu (1) cerita yang dimainkan dalam drama, wayang, atau film. (2) karangan yang berupa cerita sandiwara, dan (3) perbuatan, kejadian, peristiwa.
3. Tonil
Istilah tonil berasal dari bahasa Belanda toneel, yang artinya 'pertunjukan' istilah ini populer pada masa penjajahan Belanda.
4. Sendratari.
Sendratari kepanjangan dari seni drama dan tari. Sendratari berarti pertunjukan serangkaian tari-tarian yang dilakukan oleh sekelompok orang penari dan mengisahkan suatu cerita dengan tanpa menggunakan percakapan.
5. Tablo
Tablo merupakan drama yang menampilkan kisah dengan sikap dan posisi pemain dibantu pencerita. Pemain-pemain tablo tidak berdialog
Demikian beberapa istilah dalam drama terimakasih..
Subscribe to:
Posts (Atom)
Featured post
CONTOH SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH BAHASA INDONESIA SMP KELAS VIII
Assalamualaikum, selamat malam, kali ini admin akan memberikan sedikit contoh-contoh soal ujian akhir sekolah. Sebagai guru kadang saat...
-
Kali ini admin akan membagikan contoh soal tentang puisi. Puisi adalah karya sastra yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama denga...
-
Kejuaraan Pencak Silat UNMUL CUP 2019 telah usai. Ada kebanggaan tersendiri bagi Yayasan Pondok Pesantren Hajar Abyadl karena atlet Tapak ...
-
Kali ini admin akan memberikan contoh cerita fantasi. Cerita fantasi dalam bahasa Indonesia adalah cerita fiksi dengan genre fantasi. Pe...