Saturday, 4 May 2019

MENGGUNAKAN PILIHAN KATA KONOTASI DAN DENOTASI




Dalam menulis dongeng, pengarang atau penulis sering menggunakan kata-kata bermakna konotasi untuk maksud-maksud tertentu. Kata bermakna konotasi dapat digunakan untuk mewakili perasaan seseorang.

a. Makna Konotasi

Di dalam menulis buku harian, kita dapat memilih kata yang bermakna konotasi untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan kita.
Perhatikan contoh-contoh berikut ini!

1. Ia memang anak yang tolol, kecewa aku berteman dengannya.

Tolol=sangat bodoh, membuat jengkel dan kesal (negatif)

2. Bandar narkoba itu akhirnya  tewas bunuh diri.

Tewas = mati karena suatu sebab yang kurang baik.

3. Pahlawan tak dikenal gugur di medan perang.

Gugur = mati untuk membela bangsa dan negara diikuti rasa penghormatan ( positif)

Makna konotasi adalah makna tambahan terhadap makna dasarnya berupa nilai rasa tertentu, misalnya perasaan hormat, kesal, atau merendahkan. Makna konotasi tidak sama dengan makna kiasan.

Makna konotasi dan denotasi muncul dari pasangan kata yang bersinonim. Makna konotasi ada yang positif dan ada yang negatif.

b. Makna Denotasi

Perhatikan kalimat-kalimat berikut ini!

1. Anak yang berbaju itu ternyata bodoh.

Bodoh = kurang pandai (tanpa ada perasaan tertentu).

2. Ia selalu merenung semenjak kematian ayahnya.

Mati (tanpa disertai perasaan hormat atau merendahkan).

Makna denotasi adalah makna lugas atau menunjuk langsung pada acuan tanpa disertai nilai rasa atau emosi.

Demikian pembahasan tentang makna konotasi dan denotasi, semoga menambah wawasan kita. Terimakasih.

No comments:

Post a Comment

Featured post

CONTOH SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH BAHASA INDONESIA SMP KELAS VIII

Assalamualaikum, selamat malam, kali ini admin akan memberikan sedikit contoh-contoh soal ujian akhir sekolah. Sebagai guru kadang saat...